Friday 27 May 2016

Gambaran Umum Tentang Base Oil

Apakah Base Oil?
Base Oil adalah fraksi yang dihasilkan dari proses sintesa kimia (base oil sintetik) atau penyulingan minyak mentah/crude (base oil mineral) yang komposisinya sangat tergantung kepada sumber crude dan proses pengilangannya. Major component base oil adalah senyawa organik rantai hidrokarbon, dimana rantai hidrokarbon ini dapat berbeda dalam hal :
  • Ukuran molekulnya dapat berukuran medium sampai besar
  • Rantai hidrokarbon dapat berbentuk cabang, linear, struktur aromatik atau alifatik
  • Beberapa molekul dapat mengandung impurities Nitrogen, Oxygen, dan atau Sulfur
Bagaimana Base Oil Dihasilkan?

A.  BASE OIL MINERAL
Base oil mineral terdiri atas base oil parafinik, naftenik, dan aromatik yang dihasilkan dari proses pengilangan crude oil seperti pada Gambar 1. Crude oil sendiri terdiri atas banyak fraksi yang memiliki perbedaan titik didih, dimana fraksi ter-rendah adalah fuel dan fraksi terberat adalah asphalt. 

Gambar 1. Proses Pengilangan Crude Oil

Proses pengilangan untuk menghasilkan base oil pada Gambar 1 secara garis besar adalah sebagai berikut :


1.       Destilasi Atmosferik
Tahapan pertama yang dilalui adalah destilasi atmosferik, dimana pada tahap ini akan dihasilkan fraksi ringan seperti gas, naptha, bensin, kerosin, solar, dan residu.
2.       Destilasi Vakum
Residu Ex. Destilasi Atmosferik mengandung lube base oil, wax, dan asphalt. Ketiga material ini dipisahkan melalui proses destilasi pada temperatur tinggi dan kondisi vakum. Pada proses destilasi vakum utamanya menghasilkan base oil dengan berbagai macam rentang viskositas

Setelah diperoleh Lube Base Oil, kemudian dilakukan proses sebagai berikut :
a.       Stabilisasi
Untuk menghilangkan material-material yang dapat menyebabkan pembentukan sludge dan varnish. Metode ini meliputi :
-          Solvent extraction
-          Hydrofinishing
Meningkatkan stabilitas base oil terhadap oksidasi dan tampilan warna
-          Severe hydro-treating
Menghilangkan nitrogen dan sulfur untuk disubtitusi dengan hidrogen
-          Hydrocracking

b.      De-waxing
Untuk menghilangkan wax agar base oil memiliki fluiditas yang baik pada temperatur rendah. Metode ini meliputi :
-          Solvent dewaxing
Menghilangkan wax melalui proses filtrasi dan pendinginan dengan menggunakan pelarut.
-          Catalytic dewaxing
Menghilangkan wax dengan menggunakan katalis
-          Iso dewaxing
Merubah wax menjadi base oil berkualitas melalui penyusunan ulang molekul wax dengan menggunakan katalis

Proses tersebut diatas akan menghasilkan base oil mineral baik Group I, Group II maupun Group III, tergantung kepada tahapan yang dilalui.

Contoh Proses Pengilangan Untuk Menghasilkan Base Oil Mineral Group I, II dan III

B. BASE OIL SINTETIK
1. Base Oil Group IV
Base Oil yang termasuk ke dalam Group IV adalah PAO (Poly Alpha Olefin). PAO dihasilkan dari proses sintesa kimia, oleh karena itu PAO terjaga kemurnianya dari impurities seperti sulfur, phosphor dan wax. PAO merupakan hasil oligomerisasi senyawa 1-decene, dimana 1-decene adalah senyawa hasil oligomerisasi etilen,  sehingga dapat dikatakan bahwa senyawa penyusun PAO adalah identik dan dapat di design sesuai dengan keinginan manufacturer.

2. Base Oil Group V
Base Oil yang termasuk ke dalam Group V adalah semua base oil yang tidak termasuk ke dalam Group I, II, II, dan IV. Diantaranya adalah :
  • Ester. Ester sendiri dihasilkan dari proses reaksi asam organik dan alkohol. Tipe ester yang banyak digunakan sebagai base oil diantaranya adalah ester, diester, polyol ester.
  • PolyAlkyleneGlycol (PAG)
  • Silicone

No comments:

Post a Comment