Tuesday 19 July 2016

Lebih Dalam Mengenai SAE J 300

Tingkat kekentalan pelumas engine oil baik monograde dan multigrade diatur dalam SAE (Society of Automotive Engineer) J 300, yaitu :


Parameter viskositas yang harus diuji mengacu SAE J 300 mencakup uji viskositas pada temperatur rendah (CCS dan MRV) dan tinggi (Kinematic Viscosity dan HTHS). Berikut adalah gambaran mengenai detail uji parameter tersebut :

1. Low Temp Cranking (CCS/Cold Cranking Simulator Viscosity)
Parameter uji ini wajib diuji untuk pelumas multigrade dan metode yang digunakan adalah ASTM D 5293. Misal akan membuat pelumas dengan SAE 10W30, maka nilai uji CCS Viscosity pada -25 ºC max. 7000cP.

Secara garis besar tujuan dari pengujian CCS adalah pelumas diharapkan masih dapat bersirkulasi/tidak membeku pada temperatur rendah 


2. Low Temp Pumping (MRV/Mini Rotary Viscometer)
Parameter uji ini wajib diuji untuk pelumas multigrade dan metode yang digunakan adalah ASTM D 4684. Misal akan membuat pelumas dengan SAE 10W30, maka nilai uji MRV Viscosity pada -30 ºC max. 60.000cP.

Secara garis besar tujuan dari pengujian MRV adalah pelumas diharapkan masih dapat dipompa pada saat start-up dengan kondisi temperatur yang rendah.

 3. Kinematic Viscosity 
Parameter uji ini wajib diuji baik pelumas multigrade dan monograde dengan metode yang digunakan adalah ASTM D    445 dan ekuivalennya. Misal akan membuat pelumas dengan SAE 10W30, maka nilai uji Kinematic Viscosity pada 100ºC harus berada dalam range 9,3 - <12,5 cSt.

Viskositas untuk pelumas automotif diikat pada temperatur 100ºC, menyesuaikan dengan temperatur operasi rata-rata engine, meskipun pada kenyataanya temperatur operasi engine bisa lebih dari 100ºC. 

Sementara viskositas pelumas industrial diikat pada temperatur 40ºC, menyesuaikan dengan temperatur operasi rata-rata equipment, meskipun pada kenyataanya temperatur operasi equipment bisa lebih dari 40ºC. 

Perbedaan antara viskositas 40 & 100ºC digunakan untuk menghitung indeks viskositas dari pelumas, yaitu indeks yang menyatakan tingkat kestabilan viskositas terhadap perubahan temperatur.


4. High Temp High Shear (HTHS Viscometer) 
Parameter uji ini wajib diuji baik pelumas multigrade dan monograde dengan metode yang digunakan adalah ASTM D 4683 dan ekuivalennya. Misal akan membuat pelumas dengan SAE 10W30, maka nilai uji HTHS Viscosity adalah min. 2,9 cSt.

Secara garis besar tujuan dari pengujian HTHS adalah pelumas diharapkan masih dapat memberikan pelumasan/lapisan film pada saat kondisi temperatur tinggi.


Terkait tingkat kekentalan/viskositas, untuk persyaratan pelumas multigrade di Indonesia mengacu SNI dan NPT maka diperlukan uji tambahan lain, yaitu Shear Stability Injector Test (SSI). 





Then you are ready to formulate basic engine oil...
Selamat membuat pelumas, keep stay in grade..