Sebelum melakukan formulasi pelumas, dasar-dasar mengenai hal-hal tersebut dibawah sangat penting untuk diperhatikan :
- Memiliki pemahaman atas sifat bahan baku, baik base oil maupun aditif
- Memiliki pemahaman mengenai tipe pelumas yang akan diformulasi
- Memiliki gambaran umum mengenai aplikasi pelumas di engine/equipment yang akan digunakan
Langkah-langkah dalam formulating pelumas adalah sebagai berikut :
- Melakukan screening bahan baku yang akan digunakan
- Melakukan hand blend/trial blend skala lab untuk menentukan komposisi bahan baku, sesuai dengan target pelumas yang akan dibuat. Target yang harus dicapai dalam formulating adalah sebagai berikut:
- Target Uji Fisika
& Kimia
- Target Uji
Kinerja/Bench Test
- Target Uji Lapangan
- Formulasi yang telah memenuhi target tersebut diatas siap untuk diproduksi secara massal.
A.
TARGET UJI FISIKA KIMIA
Masing-masing tipe pelumas memiliki aturan
fisika kimia yang harus dipenuhi, yaitu :
1.
Pelumas Otomotif
-
Global Guidence
Secara general mengacu kepada Society of Automotive Engineer (SAE) J 300 (http://www.widman.biz/English/Tables/J300.html)
Tabel 1. SAE J 300 |
-
Indonesian Gudience
Mengacu SNI
2.
Pelumas Transmisi dan Differential Otomotif
-
Global Guidence
Secara general mengacu kepada Society of Automotive Engineer (SAE) J 306
Tabel 2. SAE J 306 |
-
Indonesian Gudience
Mengacu SNI
3.
Pelumas Indusrial
-
Global Guidence
Secara general mengacu kepada ISO Viscosity Grade (http://roymechx.co.uk/Related/Hydrostatics/Hydraulic_Reservoir.html)
Tabel 3. ISO Viscosity Grade |
-
Indonesian Gudience
Mengacu SNI
B.
TARGET UJI KINERJA/BENCH TEST
Setelah diperoleh formula yang telah
memenuhi target fisika kimia yang ditentukan, selanjutnya perlu dilakukan
evaluasi apakah pelumas memiliki performance sesuai dengan yang diharapkan.
Target uji kinerja pelumas didasarkan pada beberapa hal, sbb :
1.
Tentukan benchmark
Pilih pelumas yang dianggap terbaik pada kelasnya oleh pasar dan atau
memiliki kualitas serta performance level terbaik berdasarkan PDS (Product Data
Sheet) atau label yang tertera pada kemasan. Pelumas benchmark adalah pelumas yang dijadikan standard acuan minimal,
usahakan pelumas yang akan diformulasi memiliki hasil kinerja yang sama atau
lebih baik dari pelumas benchmark.
2.
Tentukan kinerja kritis dimana pelumas harus
perform
Masing-masing tipe pelumas memiliki kinerja kritis dimana pelumas
harus perform, misal pada pelumas turbine ketahanan oksidasi harus sangat baik,
sementara pada pelumas hidrolik sifat anti keausan harus sangat baik, sehingga
pada parameter ini kandidat pelumas harus menunjukkan hasil yang juga
sangat baik.
3.
Analisa hasil yang diperoleh pada poin 1 dan 2
Setelah dilakukan evaluasi terhadap kinerja dan ditemukan bahwa kinerja
pelumas :
a.
Masih lebih rendah daripada pelumas benchmark
Jika hasil uji kinerja kandidat pelumas masih lebih rendah dari pelumas
benchmark maka formulasi harus diulangi dari tahap A. Perbaikkan formulasi
dapat dilakukan dengan penggantian base oil dan atau aditif paket ataupun menambahkan
aditif komponen tertentu.
b.
Sama atau lebih baik dari pelumas benchmark
Jika hasil kandidat pelumas sudah sama atau lebih baik dari pelumas
benchmark, maka kandidat formula dapat dilanjutkan ke tahap target uji lapangan
untuk melihat kinerjanya pada skala engine/equipment di lapangan.
C.
TARGET UJI LAPANGAN
Uji lapangan hanya dilakukan untuk pelumas
yang telah lulus evaluasi fisika&kimia dan uji kinerja skala lab. Uji
lapangan adalah uji real aplikasi pelumas pada engine/equipment, yaitu :
1.
Engine Test/Road Test Untuk Pelumas Otomotif
Uji dapat dilakukan dengan melakukan road test pada kendaraan mobil/motor
yang sesuai, untuk kemudian dilakukan evaluasi terhadap used oil dan mesin (rating varnish/sludge pada bagian-bagian yang dilumasi, analisa keausan pada part-part seperti piston, cylinder liner, dsb)
2.
Field Test Untuk Pelumas Industri
Uji
dapat dilakukan dengan melakukan filling kandidat pelumas pada mesin/equipment
tertentu sesuai dengan peruntukkan pelumas (pelumas hidrolik dapat diuji di
excavator, crane, atau injection molding) untuk kemudian dimonitor used oil dan kondisi mesin/equipment.
No comments:
Post a Comment